Nak, 24 Februari 2004 yang lalu, kamu hanya seberat 1,6kg dan 45 cm. Tidak dapat diungkapkan perasaan Ayah dan Ibu menyambut kelahiranmu.
Apa ada yang salah? Tidak Nak, itu memang sudah waktunya kamu bertemu ayah dan ibumu.
Sebulan kamu dalam inkubator, kami pandangi, kami usap, kami peluk dengan penuh kasih sayang dan kehangatan. Kami tahu kamu sedang butuh itu. Kami lakukan apa yang bisa dilakukan untuk pertumbuhanmu.
Hari berganti bulan, sampai saat "berita" itu datang bagai petir di siang bolong. Kamu punya cacat bawaan nak. Kata dokter jantung kamu bocor sehingga pertumbuhan tidka optimal (Dr. Najib Advani). Tak ada solusi lain selain operasi.
Panik, gusar, bingung, dan entah apa lagi perasaan kami, Nak....
Tapi kami akhirnya yakin, itu juga sudah jalannya kamu Nak... Kami tidak mau melihat kamu kelelahan meskipun tidak beraktivitas yang berat. Kami tidak mau melihat kamu rentan terhadap penyakit.
Setelah usiamu 1 tahun, operasi itu dijalankan.... Nak, saat-saat terakhir setelah melepaskanmu ke tangan dokter, saat itulah hati kami seperti"hancur"....
"Tuhan..jangan kau ambil anak kami" itulah doa kami yang mengiringi proses itu.
Nak, sekarang kamu telah besar, cerdas, cerewet namun keras kepala. Kamu harus tahu, apa yang kami lakukan karena kami SAYANG. Kami juga tahu bahwa kamu juga menyayangi kami juga adikmu..
No comments:
Post a Comment